ahmadtamami.com—Ada sebuah kisah yang menembus waktu, mengajarkan kita bagaimana harapan, keinginan yang seolah mustahil, dengan memahami seni menghambakan diri, pada akhirnya bisa terwujudkan.
Nabi Zakaria a.s. adalah buktinya. Di tengah usia yang menua, bahkan sang istri, Isya binti Faqudz sudah divonis infertilitas, diiringi keraguan manusiawi, beliau tetap melangitkan doa-doanya. Akhirnya, sayup tangan menimang sang Buah Hati, Nabi Yahya a.s. dianugerahkan oleh Allah Swt.
Tetapi, apakah hanya doa yang beliau lantunkan?
Al-Qur'an menyimpan isyarat istimewa tentang ikhtiar Nabi Zakaria. Sebuah petunjuk yang sering terlewat oleh kita yang hanya terpaku pada satu dimensi usaha.
Kisah beliau mengajarkan, bahwa rahmat Allah selalu dekat bagi mereka yang tidak sebatas berharap, tetapi juga bertindak sesuai isyarat yang telah digariskan.
Namun, mungkin Anda pernah mendengar atau bahkan mencoba mengamalkan doa Nabi Zakaria berulang kali, tetapi buah hati yang dinanti tak juga hadir. Apakah ini saatnya menyerah? Tentu tidak.
Allah Maha Tahu kapan saat yang tepat. Tugas kita adalah terus berikhtiar dengan keyakinan penuh bahwa segala sesuatu terjadi atas izin-Nya.
Di buku "Ikhtiar Islami untuk Pejuang Garis Dua" saya telah merangkum rahasia dan petunjuk Qurani yang mengiringi ikhtiar Nabi Zakaria, rahasia yang mungkin selama ini luput dari perhatian kita.
Buku ini bukan hanya menjelaskan tatacara berdoa untuk mendapatkan keturunan, tetapi juga sehimpun ikhtiar lainnya yang dapat menjadi bagian dari usaha calon Ayah atau Ibu untuk menjemput sang buah hati.Karena harapan harus selalu diiringi dengan ilmu dan ikhtiar praktis.
Silakan dapatkan bukunya di sini. Atau hubungi admin 081361008031, untuk pemesanan.
Saya berharap, mudah-mudahan buku ini menjadi wasilah bagi semua Pejuang Garis Dua, membantu untuk semakin dekat pada jawaban dari doa-doa yang selama ini dipanjatkan.